Minggu, 30 Oktober 2016

Tokoh - Tokoh Komunikasi


1.            David K. Berlo

Berlo lahir tahun 1929. Ia merupakan salah satu mahasiswa generasi pertama di Program Doktor Komunikasi di bawah kepemimpinan Wilbur Schramm di Illinois. Berlo dikenal juga sebagai penemu program komuniaksi di Universitas Michigan yang banyak melahirkan doktor komunikasi. Berlo merupakan penulis buku teks komunikasi yang terkenal, The Process of Communication (1960). Buku ini mengajarkan model komunikasi SMCR; Source-Message-Channel-Receiver. Berlo mendasarkan rumusannya pada model komuniaksi yang dirumuskan Shannon, yaitu teori informasi dengan model matematikanya. Berlo menjadi mahasiswa program doktor yang dipimpin Wilbur Schramm di Illinois tahun 1953. Sebelumnya Berlo adalah mahasiswa Jurusan Matematika di Universitas Missouri. Berlo kelak menjadi pimpinan di fakultas komunikasi yang dibuka di Universitas Michigan.


2.            Theodore Newcomb (1953)

Theodore Mead Newcomb (24 Juli, 1903) lahir di Rock Creek, di ujung timur laut Ohio dan seorang perintis dalam bidang psikologi sosial. Hanya 50 tahun ia bekerja untuk peningkatan motivasi manusia, persepsi dan belajar untuk membentuk pemahaman yang mendalam tentang proses sosial. Pada 1929, ia memulai karir profesionalnya di departemen psikologi di University of Michigan. Pada tahun 1934, ia mendapat tawaran besar dari New Bennington College di Vermont yang menyebabkan perubahan luar biasa dalam sisa nya karir profesionalnya. Karyanya “Personality and Social Change” (1943), “Social Psychology” (1950). Ia menerbitkan sebuah pendekatan sosial baru di bidang komunikasi yang disebut teori "ABX" (kemudian menjadi model Newcomb) dan itu diterbitkan dalam nama “An Approach to the Study of Communicative Acts (1953)”. Ia menerbitkan sebuah karya besar dalam bidang psikologi sosial yang disebut “The Acquaintance Process”  (1961).
Theodore Newcomb memandang komunikasi dari perspektif psikologi-sosial.modelnya mengingatkan kita paa diagram jaringan kelompok yang dibuat oleh para psikolog social dan merupakan formulasi awal mengani konsistensi kognitif. Dalam model komunikasi tersebut- yang sering diebut juga dengan model ABX atau moel simetri- Theodore Newcomb menggambarkan bahwa seseorang, A, menyampaikan informasi kepada seorang lainnya, B, mengenal sesuatu, X. model tersebut mengamsusikan bahwa orientasi A (sikap) terhadap B dan terhadap X saling bergantung, dan ketiganya merupakan suatu system yang terdiri dari empat orientasi.
Orientasi A terhadap X, yang emliputi sikap terhadap X sebagai objek yang ahrus didekati atau dihindari dan atribut kognitif (kepercayaan dan tatanan kognitif)
Orientasi A terhadap B, dalam pengertian yang sama.
Orientasi B terhadap X.
Orientasi B terhadap A.
Dalam model Theodore Newcomb, komunikasi adalah suatu cara yang lazim dan efektif yang memungkinkan orang-orang mengorienyasikan diri terhadap lingkungan mereka. Ini adalah suatu model tindakan komunikatif dua-orang yang disengaja (intensional). Model ini mengisyaratkan bahwa setiap system apapun mungkin ditandai oleh suatu keseimbangan kekuatan-kekuatan dan bahwa setiap perubahan dalam bagian mana pun dari system tersebut akan menimbulkan suatu ketegangan terhadap keseimbangan atau simetri, karena ketidakseimbangan atau kekurangan simetri secara psikologis tidak menyenangkan dan menimbulkan tekanan internal untuk memulihkan keseimbangan.


3.            STEPHEN W. LITTLEJOHN

Stephen W. Littlejohn adalah orang komunikasi yang juga berbicara tentang filsafat komunikasi. Littlejohn menelaah teori dan proses komunikasi. Littlejohn membagi proses komunikasi dalam tiga tahap dan empat tema utama. Tahapan itu adalah tahap metateoritis, hipotetis dan deskriptif.Tema utamanya adalah tema epistemologis, ontologis, perspektif dan aksiologis.
Dalam bukunya yang berjudul "Theories of Humas Communication", Littlejhon menyajikan suatu sub bab yang berjudul "Philosophical Issues in the Study of Communication", yang menelaah teori dan proses komunikasi dengan membagi menjadi tiga tahap dan empat tema. Tahap pertama adalah metatheorical, kedua hypothetical, dan ketiga descriptive. Sedangkan tema yang empat itu adalah epistemology[pertanyaan mengenai pengetahuan], onology [pertanyaan mengenai eksistensi], perspective [pertanyaan mengenai fokus] dan axiology[pertanyaan mengenai nilai].
Tahap Metatheorical, Meta mempunyai beberapa pengertian, yakni [1] berubah dalam posisi/changed in position, [2] melebihi/beyond, diluar pengertian dan pengalaman manusia/trancending, serta lebih tinggi/higher.


4.            Harold dwight lasswell

Lasswell dilahirkan di Donnellson, Illinois pada 1902. Ketika berusia 16 tahun, ia masuk Universitas Chicago dengan beasiswa. Pada tahun 1922 Lasswell mengambil program doktoral di bidang ilmu politik. Ia merasa tertantang karena bidang politik tidak terlalu berkembang. Empat tahun kemudian, ia meraih gelar Ph.D. dalam bidang tersebut setelah melakukan studi dan mengumpulkan data di Swiss, Inggris, dan Jerman. Disertasi doktoral Lasswell adalah tentang analisis isi (content analysis) propaganda selama Perang Dunia I. Tahun 1927 ia diangkat menjadi asisten profesor ilmu politik di Universitas Chicago, kemudian mempublikasikan disertasinya dengan judul “Propaganda Techniques in the World War”.
Pemikiran Lasswell yang terkenal adalah analisisnya mengenai propaganda selama Perang Dunia I. Lasswell, yang memang berlatar belakang politik, kemudian mempublikasikan pemikirannya dalam bentuk buku yang berjudul “Propaganda Technique in the World War”. Menurut Lasswell, propaganda merupakan “usaha sepenuhnya untuk mengontrol opini dengan menggunakan simbol tertentu, atau berbicara secara lebih konkret (walaupun kurang akurat) melalui cerita, rumor, laporan, foto, dan bentuk lain dari komunikasi sosial. Propaganda memiliki empat tujuan : memobilisasi kekuatan sendiri, memperkuat pertemanan dengan sesama sekutu, mempengaruhi pihak netral, dan menjatuhkan mental musuh.” Lasswell juga terkenal dengan model komunikasi yang dikemukakannya yaitu : Who says what to whom with what effect?.Who merujuk kepada siapa yang mengontrol (menyampaikan) pesan. Says What menunjuk kepada pesan yang disampaikan. To whom merujuk kepada penerima atau audiens. Serta with what effect berhubungan dengan efek yang terjadi.


5.            Everett M. Rogers

Everett M. Rogers (6 Maret 1931 - 21 Oktober 2004) adalah seorang sarjana komunikasi, sosiolog, penulis, dan guru. Dia terkenal karena berasal difusi teori inovasi dan memperkenalkan adopter awal istilah.Rogers lahir pada Pertanian Pinehurst keluarganya di Carroll, Iowa, pada tahun 1931. Ayahnya mencintai inovasi pertanian elektromekanis, tapi yang sangat enggan untuk memanfaatkan inovasi biologi-kimia, sehingga ia menolak mengadopsi benih jagung hibrida baru, meskipun itu menghasilkan 25% lebih tanaman dan tahan terhadap kekeringan.
Rogers memiliki konsep yang disebut Rogers-Farace Coding System (one up, one down, dan one across) yang dapat digunakan untuk menghitung pertukaran pesan komunikasi.
Sistem koding ini telah digunakan pada sejumlah bidang mulai dari interaksi polisi dengan negoisasi buruh, anak-anak yang tidak dapat belajar, wawancara pekerjaan, interaksi di ruang kelas, pertemuan staf dengan manajer hingga konteks perkawinan dan sistem keluarga. Rogers dikenal dengan tulisan-tulisannya tentang difusi inovasi dan jaringan komunikasi. Terdapat beberapa buku karya Rogers yang terkenal diantaranya Communication Network, Communication Technology New Media in Society, History of Communication Study a Biographical Approach dan Organization Communication. Rogers termasuk ilmuwan yang merasakan terdapatnya aspek lain selain pendekatan scientific yang cenderung memandang komunikasi sebagai proses yang linier. Seperti Schramm, Rogers juga datang dari disiplin lain, kemudian tertarik mempelajari komunikasi dan dalam perkembangannya menetap menekuni ilmu komunikasi. Rogers meraih gelar master dari Iowa State University. Rogers meraih gelar doktor tahun 1957 dengan disertasi bertema tentang difusi inovasi pertanian di antara para petani di sebuah masyarakat pedesaan di Iowa. Setelah mendapat gelar doktor, Rogers pindah ke Ohio State University sebagai asisten profesor dalam sosilogi pedesaan dengan spesialisasi difusi inovasi. Di tempat ini Rogers aktif melakukan berbagi penelitian komuniaksi yang banyak dilakuakn secara lintas departemen. Pada tahun 1964 Rogers pindah ke Michigan State University dan bersama-sama dengan David K. Berlo membina jurusan ilmu komunikasi. Rogers mengabdi di michigan State University hingga tahun 1972 kemudian pindah ke Stanford University. Di sini Rogers menggantikan Schramm sebagai Ketua Departemen Komunikasi. Terakhir Rogers memimpin Departemen Komuniaksi University of New Mexico di negara bagian selatan amerika. Secara formal Rogers berasal dari sosiologi, tetapi perhatiannya lebih banyak pada komunikasi.


6.            Wilbur Lang Schramm

Wilbur Schramm mempunyai nama lengkap Wilbur Lang Schramm, seorang pakar komunikasi berparadigma positivistik dari Amerika Serikat. Beliau lahir di Marietta, yakni sebuah kota yang terletak di batas selatan Ohio, yang diberi nama oleh penjajah Perancis pada tanggal 5 Agustus 1907dan meninggal di Honolulu, Hawaii pada tanggal 27 Desember 1987. Leluhur Schramm berasal dari Schrammsburg, Jerman, dan nama Jerman yang didapat Schramm dikarenakan kesulitan keluarganya selama Perang Dunia I, sewaktu Schramm masih anak-anak. Ayahnya adalah seorang pengacara di Marietta, yang membuka praktek legal yang menyedihkan.
Schramm membuat serangkai model komunikasi, dimulai dengan model komunikasi manusia yang sederhana (1954), lalu model yang lebih rumit yang memperhitungkan pengalaman dua individu yang mencoba berkomunikasi, hingga ke model komunikasi yang dianggap interaksi dua individu.
Model yang pertama mirip dengan model Shannon dan Weaver. Dalam modelnya yang kedua, Schramm memperkenalkan gagasan bahwa kesamaan dalam bidang pengalaman sumber dan sasaran-lah yang sebenarnya dikomunikasikan, karena bagian sinyal itulah yang dianut sama oleh sumber dan sasaran. Model ketiga, Schramm menganggap komunikasi sebagai interaksi dengan kedua pihak yang menyandi, menafsirkan, menyendi-balik, mentransmisikan dan menerima sinyal. Di sini kita melihat umpan balik dan ”lingkaran” yang berkelanjutan untuk berbagi informasi.
Sebagai penulis yang produktif, Wilbur Schramm telah berhasil menulis beberapa judul buku, antara lain:
1. Men, Messages and Media (1973).
2. Beginnings of Communication Study in America: A Personal Memoir (April 1997). Ditulis bersama Everett M. Rogers dan Steven H. Chaffee.
3. Four Theories of the Press: The Eutoritarian, Libertarian, Social Responsibility, and Soviet Communist Concepts of What the Press Should Be and Do. Ditulis bersama Theodore Peterson, dan Frederick S. Siebert.
4. Big Media, Little Media: Tools and Technologies for Instruction (Januari 1977).
5. The Science of Human Communication (1963).
6. Story of Human Communication: Cave Painting to Microchip (Januari 1988).
7. Television in the Lives of Our Children (Juni 1961).


7.            Warren Weaver

Weaver (1894-1978), adalah seorang ilmuwan Amerika, lulusan. Univ. of Wisconsin. Ia mengajar matematika di Wisconsin (1920-1932), Weaver adalah direktur divisi ilmu alam di Institut Rockefeller (1932-1955), dan konsultan ilmu (1947-1951), wali amanat (1954), dan wakil presiden (dari 1958 ) di Institut Sloan-Kettering untuk Riset Kanker. Penelitian Weaver adalah tentang masalah komunikasi dalam ilmu pengetahuan dan dalam teori matematika probabilitas. Dia adalah salah satu pendiri teori informasi, atau teori komunikasi. Tulisan-tulisannya meliputi kata pengantar untuk bekerja di lapangan bersama Claude E. Shannon’s The Mathematical Theory of Communication (1949).
Model Shannon dan Weaver sering disebut model matematis atau model teori informasi. Model ini menyoroti masalah penyampaian pesan berdasarkan tingkat kecermatannya. Model ini melukiskan suatu sumber yang menyandi atau menciptakan pesan dan menyampaikannya melalui suatu saluran kepada seorang penerima.. Model Shannon Weaver mengasumsikan bahwa sumber informasi menghasilkan suatu pesan untuk dikomunikasikan dari seperangkat pesan yang dimungkinkan. Pemancar (transmitter) mengubah pesan menjadi sinyal yang sesuai dengan saluran yang digunakan. Saluran (channel) adalah medium yang mengirimkan sinyal (tanda) dari transmitter ke penerima (receiver). Dalam percakapan, sumber informasi adalah otak, transmitternya adalah mekanisme suara yang menghasilkan sinyal (kata-kata terucapkan), yang ditransmisikan lewat udara (sebagai saluran). Penerima (receiver), yakni mekanisme pendengaran, melakukan operasi yang sebaliknya yang dilakukan transmitter dengan merekonstruksi pesan dari sinyal. Tujuan (destination) adalah (otak) orang yang menjadi tujuan tersebut.
Suatu konsep penting dalam model Shannon dan Weaver ini adalah gangguan (noise), yakni setiap rangsangan tambahan dan tidak dikehendaki yang dapat menggangu kecermatan pesan yang disampaikan. Noise (gangguan) ini contohnya ialah;
1.   Saat kita mengobrol dengan seseorang melalui telepon genggam, kita sedang berdiri di pinggir jalan dan kita terganggu dengan suara berisik dari kendaraan yang berlalu lalang di depan kita.
2.     Saat seorang dosen mengajar dikelas sedang menjelaskan suatu materi (pesan yang disampaikan) kepada mahasiswa dalam proses pembelajaran tersebut terdapat sumber gangguan misalnya adalah kelas sangat ribut, banyak mahasiswa yang jalan-jalan atau pindah-pindah tempat duduk sehingga kelas menjadi tidak kondusif saat mengajar.
3.  Suara hujan dan petir diluar ruangan, akan mengganggu kelangsungan komunikasi di dalam ruangan.
Menurut Shannon dan Weaver, gangguan ini selalu ada dalam saluran bersama pesan tersebut yang diterima oleh penerima. Dengan adanya sumber gangguan (noise source) ini banyak kemungkinan dapat terjadi. Bisa saja pesan (message) yang disampaikan oleh sumber informasi (info source) tidak sampai ke tujuan (destination), bisa juga si penerima salah mengartikan pesan, atau dapat pula pesan justru diterima orang lain.


8.            Bruce Westley dan Malcolm MacLean

Tahun 1957, Bruce Westley dan Malcolm MacLean merumuskan suatu model yang mencakup komunikasi antarpribadi dan komunikasi massa, dan memasukkan umpan balik sebagai bagian integral dari proses kumunikasi. Model Westley dan MacLean ini dipengaruhi oleh model Newcomb, model Lasswell dan model Sannon dengan Weaver. Mereka menambahkan jumlah peristiwa, gagasan, objek dan orang yang tidak terbatas, yang kesemuanya merupakan “objek orientasi”
Menurut kedua pakar ini, perbedaan dalam umpan balik inilah yang membedakan komunikasi antarpribadi dengan komunikasi massa. Umpan balik dari penerima bersifat segera dalam komunikasi antarpribadi, sementra dalam komunikasi massa bersifat minimal dan atau tertunda. Sumber dalam komunikasi antarpribadi lebih beruntung daripada dalam komunikasi massa. Dalam arti bahwa dalam komunikasi antar pribadi sumber dapat langsung memanfaatkan umpan balik dari penerima untuk mengetahui apakah pesannya mencapai sasaran dan sesuai dengan tujuan komunikasinya atau tidak. Dalam komunikasi massa, sumber, misalnya penceramah agama, calon presiden yang berdebat dalam rangka kampanye politik, atau pemasang iklan, yang disiarkan televisi, tidak dapat secara langsung mengetahui bagaimana penerimaan pesannya oleh khalayak pemirsa. Umpan balik dapat saja diterima pengirim pesan, namun mungkin beberapa hari atau beberapa minggu kemudian.
Dalam model Westley Maclean ini terdapat lima unsur, yaitu: objek orientasi, pesan, sumber, penerima, dan umpan balik.
Model Westley dan Maclen mencakup beberapa konsep penting: umpan balik, perbedaan dan kemiripan komunikasi antarpribadi dengan komunikasi massa, dan pemimpin pendapat yang penting sebagai unsur tambahan dalam komunikai massa. Model ini juga membedakan yang bertujuan (purposif) dengan pesan yang tidak bertujuan (nonpurposif). Pesan yang bertujuan adalah pesan yang dikirimkan sumber untuk mengubah citra penerima mengenai sesuatu dalam lingkungan. Pesan yang nonpurposif adalah pesan yang dikirimkan sumber kepada penerima secara langsung atau melalui sesuatu namun tidak dimaksudkan untuk mempengaruhi penerima.


9.            Paulus Felix Lazarsfeld

Paulus Felix Lazarsfeld lahir pada tanggal 13 Februari 1901 dan meninggal pada tanggal 30 Agustus 1976 adalah salah satu tokoh utama sosiologi di Amerika abad ke-20 . Pendiri Universitas Columbia 's Biro Penelitian Sosial Terapan, ia diberikan pengaruh yang besar atas teknik dan organisasi penelitian sosial . "Hal ini tidak begitu banyak bahwa ia adalah seorang sosiolog Amerika," kata salah satu rekan tentang dia setelah kematiannya, "seperti yang ia menentukan apa yang akan sosiologi Amerika hadapi."
Pengaruh Lazarsfeld melakukan langkah besar dalam survei statistik analisis, metode panel, analisis struktur laten, dan analisis kontekstual. Ia juga dianggap sebagai pendiri sosiologi matematika. Banyak ide-idenya telah begitu berpengaruh untuk sekarang dianggap jelas. Ia juga mencatat untuk mengembangkan langkah arus komunikasi dua model.
Hal yang ditemukan Lazarsfeld bahwa terdapat banyak hal yang terjadi saat media massa menyampaikan pesannya. Cara kerja media massa dalam mempengaruhi opini masyarakat terjadi dalam dua tahap. Disebut dua tahap karena model komunikasi ini dimulai dengan tahap pertama sebagai proses komunikasi massa, yaitu sumbernya adalah komunikator kepada pemuka pendapat. Kedua sebagai proses komunikasi antarpersonal, yaitu dimulai dari pemuka pendapat kepada pengikut-pengikutnya. Proses tersebut bisa digambarkan seperti bagan di bawah ini:
Media Massa ---> Pesan-pesan ---> Opinion Leaders ---> Followers (Mass Audience)
    Pada  masa selanjutnya, teori ini memperlihatkan bahwa pengaruh media itu kecil, ada variabel lain yang lebih bisa mendominasi dalam mempengaruhi masing-masing penonton.
Karya-karya Paul F. Lazarsfeld
1.            Radio and the Printed Page: an Introduction to the Study of Radio and Its Role in the Communication of Ideas (1940)
2.            Remarks on Administrative and Critical Communication Research dalamStudies in Philosophy and Social Science 9 (1941)
3.            Mathematical Thinking in the Social Science (1954)


10.          Aristoteles

Aristoteles (bahasa Yunani: ‘Aριστοτέλης Aristotélēs), (384 SM – 322 SM) adalah seorang filsuf Yunani, murid dari Plato dan guru dari Alexander yang Agung. Ia menulis tentang berbagai subyek yang berbeda, termasuk fisika, metafisika, puisi, logika, retorika, politik, pemerintahan, etnis, biologi dan zoologi. Bersama dengan Socrates dan Plato, ia dianggap menjadi seorang di antara tiga orang filsuf yang paling berpengaruh di pemikiran Barat.
Model komunikasi yang digunakan oleh Aristoteles pada dasarnya adalah model komunikasi paling klasik, model ini disebut model retoris (rhetorical model). Inti dari komunikasi ini adalah persuasi, yaitu komunikasi yang terjadi ketika seorang pembicara menyampaikan pembicaraannya kepada khalayak dalam mengubah sikap mereka. Ilmu retorika pada awalnya dikembangkan di Yunani berkaitan dengan ilmu tentang seni berbicara (Techne Rhetorike).
Dalam bukunya yang berbicara mengenai Rhetorica, Aristoteles berusaha mengkaji mengenai ilmu komunikasi itu sendiri dan merumuskannya kedalam model komunikasi verbal. Model komunikasi verbal dari Aristoteles ini merupakan model komunikasi  pertama dalam ilmu komunikasi. Ia juga menuliskan bahwa suatu komunikasi akan berjalan apabila ada 3 unsur utama komunikasi yaitu pembicara (speaker), pesan (message), dan pendengar. Aristoteles memfokuskan komunikasi pada komunikasi retoris atau yang lebih di kenal saat ini dengan komunikasi publik (public speaking) atau pidato, sebab pada masa itu seni berpidato terutama persuasi merupakan keterampilan penting yang dibutuhkan pada bidang hukum seperti pengadilan, dan teori retorika berpusat pada pemikiran mengenai retorika (mempersuasif).
Perlu diingat bahwa model komunikasi ini semakin lama semakin berkembang, tapi selau akan ada tiga aspek yang selalu sama dari masa ke masa, yaitu : sumber pengirim pesan, pesan yang dikirimkan, dan penerima pesan.
DIAGRAM MODEL KOMUNIKASI ARISTOTELES



Tidak ada komentar:

Posting Komentar