1. David K.
Berlo
Berlo lahir tahun 1929. Ia merupakan salah satu mahasiswa
generasi pertama di Program Doktor Komunikasi di bawah kepemimpinan Wilbur
Schramm di Illinois. Berlo dikenal juga sebagai penemu program komuniaksi di
Universitas Michigan yang banyak melahirkan doktor komunikasi. Berlo merupakan
penulis buku teks komunikasi yang terkenal, The Process of Communication
(1960). Buku ini mengajarkan model komunikasi SMCR;
Source-Message-Channel-Receiver. Berlo mendasarkan rumusannya pada model
komuniaksi yang dirumuskan Shannon, yaitu teori informasi dengan model
matematikanya. Berlo menjadi mahasiswa program doktor yang dipimpin Wilbur
Schramm di Illinois tahun 1953. Sebelumnya Berlo adalah mahasiswa Jurusan
Matematika di Universitas Missouri. Berlo kelak menjadi pimpinan di fakultas
komunikasi yang dibuka di Universitas Michigan.
2. Theodore
Newcomb (1953)
Theodore Mead Newcomb (24 Juli, 1903) lahir di Rock Creek,
di ujung timur laut Ohio dan seorang perintis dalam bidang psikologi sosial.
Hanya 50 tahun ia bekerja untuk peningkatan motivasi manusia, persepsi dan
belajar untuk membentuk pemahaman yang mendalam tentang proses sosial. Pada
1929, ia memulai karir profesionalnya di departemen psikologi di University of
Michigan. Pada tahun 1934, ia mendapat tawaran besar dari New Bennington
College di Vermont yang menyebabkan perubahan luar biasa dalam sisa nya karir
profesionalnya. Karyanya “Personality and Social Change” (1943), “Social
Psychology” (1950). Ia menerbitkan sebuah pendekatan sosial baru di bidang
komunikasi yang disebut teori "ABX" (kemudian menjadi model Newcomb)
dan itu diterbitkan dalam nama “An Approach to the Study of Communicative Acts
(1953)”. Ia menerbitkan sebuah karya besar dalam bidang psikologi sosial yang
disebut “The Acquaintance Process” (1961).
Theodore Newcomb memandang komunikasi dari perspektif
psikologi-sosial.modelnya mengingatkan kita paa diagram jaringan kelompok yang
dibuat oleh para psikolog social dan merupakan formulasi awal mengani
konsistensi kognitif. Dalam model komunikasi tersebut- yang sering diebut juga
dengan model ABX atau moel simetri- Theodore Newcomb menggambarkan bahwa
seseorang, A, menyampaikan informasi kepada seorang lainnya, B, mengenal
sesuatu, X. model tersebut mengamsusikan bahwa orientasi A (sikap) terhadap B dan
terhadap X saling bergantung, dan ketiganya merupakan suatu system yang terdiri
dari empat orientasi.
Orientasi A terhadap X, yang emliputi sikap terhadap X
sebagai objek yang ahrus didekati atau dihindari dan atribut kognitif
(kepercayaan dan tatanan kognitif)
Orientasi A terhadap B, dalam pengertian yang sama.
Orientasi B terhadap X.
Orientasi B terhadap A.
Dalam model Theodore Newcomb, komunikasi adalah suatu cara
yang lazim dan efektif yang memungkinkan orang-orang mengorienyasikan diri
terhadap lingkungan mereka. Ini adalah suatu model tindakan komunikatif
dua-orang yang disengaja (intensional). Model ini mengisyaratkan bahwa setiap
system apapun mungkin ditandai oleh suatu keseimbangan kekuatan-kekuatan dan
bahwa setiap perubahan dalam bagian mana pun dari system tersebut akan
menimbulkan suatu ketegangan terhadap keseimbangan atau simetri, karena
ketidakseimbangan atau kekurangan simetri secara psikologis tidak menyenangkan
dan menimbulkan tekanan internal untuk memulihkan keseimbangan.
3. STEPHEN
W. LITTLEJOHN
Stephen W. Littlejohn adalah orang komunikasi yang juga
berbicara tentang filsafat komunikasi. Littlejohn menelaah teori dan proses
komunikasi. Littlejohn membagi proses komunikasi dalam tiga tahap dan empat
tema utama. Tahapan itu adalah tahap metateoritis, hipotetis dan
deskriptif.Tema utamanya adalah tema epistemologis, ontologis, perspektif dan
aksiologis.
Dalam bukunya yang berjudul "Theories of Humas
Communication", Littlejhon menyajikan suatu sub bab yang berjudul
"Philosophical Issues in the Study of Communication", yang menelaah
teori dan proses komunikasi dengan membagi menjadi tiga tahap dan empat tema.
Tahap pertama adalah metatheorical, kedua hypothetical, dan ketiga descriptive.
Sedangkan tema yang empat itu adalah epistemology[pertanyaan mengenai
pengetahuan], onology [pertanyaan mengenai eksistensi], perspective [pertanyaan
mengenai fokus] dan axiology[pertanyaan mengenai nilai].
Tahap Metatheorical, Meta mempunyai beberapa pengertian,
yakni [1] berubah dalam posisi/changed in position, [2] melebihi/beyond, diluar
pengertian dan pengalaman manusia/trancending, serta lebih tinggi/higher.
4. Harold
dwight lasswell
Lasswell dilahirkan di Donnellson, Illinois pada 1902.
Ketika berusia 16 tahun, ia masuk Universitas Chicago dengan beasiswa. Pada
tahun 1922 Lasswell mengambil program doktoral di bidang ilmu politik. Ia
merasa tertantang karena bidang politik tidak terlalu berkembang. Empat tahun
kemudian, ia meraih gelar Ph.D. dalam bidang tersebut setelah melakukan studi
dan mengumpulkan data di Swiss, Inggris, dan Jerman. Disertasi doktoral
Lasswell adalah tentang analisis isi (content analysis) propaganda selama
Perang Dunia I. Tahun 1927 ia diangkat menjadi asisten profesor ilmu politik di
Universitas Chicago, kemudian mempublikasikan disertasinya dengan judul
“Propaganda Techniques in the World War”.
Pemikiran Lasswell yang terkenal adalah analisisnya mengenai
propaganda selama Perang Dunia I. Lasswell, yang memang berlatar belakang
politik, kemudian mempublikasikan pemikirannya dalam bentuk buku yang berjudul
“Propaganda Technique in the World War”. Menurut Lasswell, propaganda merupakan
“usaha sepenuhnya untuk mengontrol opini dengan menggunakan simbol tertentu,
atau berbicara secara lebih konkret (walaupun kurang akurat) melalui cerita,
rumor, laporan, foto, dan bentuk lain dari komunikasi sosial. Propaganda
memiliki empat tujuan : memobilisasi kekuatan sendiri, memperkuat pertemanan
dengan sesama sekutu, mempengaruhi pihak netral, dan menjatuhkan mental musuh.”
Lasswell juga terkenal dengan model komunikasi yang dikemukakannya yaitu : Who
says what to whom with what effect?.Who merujuk kepada siapa yang mengontrol
(menyampaikan) pesan. Says What menunjuk kepada pesan yang disampaikan. To whom
merujuk kepada penerima atau audiens. Serta with what effect berhubungan dengan
efek yang terjadi.
5. Everett
M. Rogers
Everett M. Rogers (6 Maret 1931 - 21 Oktober 2004) adalah
seorang sarjana komunikasi, sosiolog, penulis, dan guru. Dia terkenal karena
berasal difusi teori inovasi dan memperkenalkan adopter awal istilah.Rogers
lahir pada Pertanian Pinehurst keluarganya di Carroll, Iowa, pada tahun 1931.
Ayahnya mencintai inovasi pertanian elektromekanis, tapi yang sangat enggan
untuk memanfaatkan inovasi biologi-kimia, sehingga ia menolak mengadopsi benih
jagung hibrida baru, meskipun itu menghasilkan 25% lebih tanaman dan tahan
terhadap kekeringan.
Rogers memiliki konsep yang disebut Rogers-Farace Coding
System (one up, one down, dan one across) yang dapat digunakan untuk menghitung
pertukaran pesan komunikasi.
Sistem koding ini telah digunakan pada sejumlah bidang mulai
dari interaksi polisi dengan negoisasi buruh, anak-anak yang tidak dapat
belajar, wawancara pekerjaan, interaksi di ruang kelas, pertemuan staf dengan
manajer hingga konteks perkawinan dan sistem keluarga. Rogers dikenal dengan
tulisan-tulisannya tentang difusi inovasi dan jaringan komunikasi. Terdapat
beberapa buku karya Rogers yang terkenal diantaranya Communication Network,
Communication Technology New Media in Society, History of Communication Study a
Biographical Approach dan Organization Communication. Rogers termasuk ilmuwan
yang merasakan terdapatnya aspek lain selain pendekatan scientific yang
cenderung memandang komunikasi sebagai proses yang linier. Seperti Schramm,
Rogers juga datang dari disiplin lain, kemudian tertarik mempelajari komunikasi
dan dalam perkembangannya menetap menekuni ilmu komunikasi. Rogers meraih gelar
master dari Iowa State University. Rogers meraih gelar doktor tahun 1957 dengan
disertasi bertema tentang difusi inovasi pertanian di antara para petani di
sebuah masyarakat pedesaan di Iowa. Setelah mendapat gelar doktor, Rogers
pindah ke Ohio State University sebagai asisten profesor dalam sosilogi
pedesaan dengan spesialisasi difusi inovasi. Di tempat ini Rogers aktif
melakukan berbagi penelitian komuniaksi yang banyak dilakuakn secara lintas
departemen. Pada tahun 1964 Rogers pindah ke Michigan State University dan
bersama-sama dengan David K. Berlo membina jurusan ilmu komunikasi. Rogers
mengabdi di michigan State University hingga tahun 1972 kemudian pindah ke
Stanford University. Di sini Rogers menggantikan Schramm sebagai Ketua
Departemen Komunikasi. Terakhir Rogers memimpin Departemen Komuniaksi
University of New Mexico di negara bagian selatan amerika. Secara formal Rogers
berasal dari sosiologi, tetapi perhatiannya lebih banyak pada komunikasi.
6. Wilbur
Lang Schramm
Wilbur Schramm mempunyai nama lengkap Wilbur Lang Schramm,
seorang pakar komunikasi berparadigma positivistik dari Amerika Serikat. Beliau
lahir di Marietta, yakni sebuah kota yang terletak di batas selatan Ohio, yang
diberi nama oleh penjajah Perancis pada tanggal 5 Agustus 1907dan meninggal di
Honolulu, Hawaii pada tanggal 27 Desember 1987. Leluhur Schramm berasal dari
Schrammsburg, Jerman, dan nama Jerman yang didapat Schramm dikarenakan
kesulitan keluarganya selama Perang Dunia I, sewaktu Schramm masih anak-anak.
Ayahnya adalah seorang pengacara di Marietta, yang membuka praktek legal yang
menyedihkan.
Schramm membuat serangkai model komunikasi, dimulai dengan
model komunikasi manusia yang sederhana (1954), lalu model yang lebih rumit
yang memperhitungkan pengalaman dua individu yang mencoba berkomunikasi, hingga
ke model komunikasi yang dianggap interaksi dua individu.
Model yang pertama mirip dengan model Shannon dan Weaver.
Dalam modelnya yang kedua, Schramm memperkenalkan gagasan bahwa kesamaan dalam
bidang pengalaman sumber dan sasaran-lah yang sebenarnya dikomunikasikan,
karena bagian sinyal itulah yang dianut sama oleh sumber dan sasaran. Model
ketiga, Schramm menganggap komunikasi sebagai interaksi dengan kedua pihak yang
menyandi, menafsirkan, menyendi-balik, mentransmisikan dan menerima sinyal. Di
sini kita melihat umpan balik dan ”lingkaran” yang berkelanjutan untuk berbagi
informasi.
Sebagai penulis yang produktif, Wilbur Schramm telah
berhasil menulis beberapa judul buku, antara lain:
1. Men, Messages and Media (1973).
2. Beginnings of Communication Study in America: A Personal
Memoir (April 1997). Ditulis bersama Everett M. Rogers dan Steven H. Chaffee.
3. Four Theories of the Press: The Eutoritarian,
Libertarian, Social Responsibility, and Soviet Communist Concepts of What the
Press Should Be and Do. Ditulis bersama Theodore Peterson, dan Frederick S.
Siebert.
4. Big Media, Little Media: Tools and Technologies for
Instruction (Januari 1977).
5. The Science of Human Communication (1963).
6. Story of Human Communication: Cave Painting to Microchip
(Januari 1988).
7. Television in the Lives of Our Children (Juni 1961).
7. Warren
Weaver
Weaver (1894-1978), adalah seorang ilmuwan Amerika, lulusan.
Univ. of Wisconsin. Ia mengajar matematika di Wisconsin (1920-1932), Weaver
adalah direktur divisi ilmu alam di Institut Rockefeller (1932-1955), dan
konsultan ilmu (1947-1951), wali amanat (1954), dan wakil presiden (dari 1958 )
di Institut Sloan-Kettering untuk Riset Kanker. Penelitian Weaver adalah
tentang masalah komunikasi dalam ilmu pengetahuan dan dalam teori matematika
probabilitas. Dia adalah salah satu pendiri teori informasi, atau teori
komunikasi. Tulisan-tulisannya meliputi kata pengantar untuk bekerja di
lapangan bersama Claude E. Shannon’s The Mathematical Theory of Communication
(1949).
Model Shannon dan Weaver sering disebut model matematis atau
model teori informasi. Model ini menyoroti masalah penyampaian pesan
berdasarkan tingkat kecermatannya. Model ini melukiskan suatu sumber yang
menyandi atau menciptakan pesan dan menyampaikannya melalui suatu saluran
kepada seorang penerima.. Model Shannon Weaver mengasumsikan bahwa sumber
informasi menghasilkan suatu pesan untuk dikomunikasikan dari seperangkat pesan
yang dimungkinkan. Pemancar (transmitter) mengubah pesan menjadi sinyal yang
sesuai dengan saluran yang digunakan. Saluran (channel) adalah medium yang
mengirimkan sinyal (tanda) dari transmitter ke penerima (receiver). Dalam
percakapan, sumber informasi adalah otak, transmitternya adalah mekanisme suara
yang menghasilkan sinyal (kata-kata terucapkan), yang ditransmisikan lewat
udara (sebagai saluran). Penerima (receiver), yakni mekanisme pendengaran,
melakukan operasi yang sebaliknya yang dilakukan transmitter dengan
merekonstruksi pesan dari sinyal. Tujuan (destination) adalah (otak) orang yang
menjadi tujuan tersebut.
Suatu konsep penting dalam model Shannon dan Weaver ini
adalah gangguan (noise), yakni setiap rangsangan tambahan dan tidak dikehendaki
yang dapat menggangu kecermatan pesan yang disampaikan. Noise (gangguan) ini
contohnya ialah;
1. Saat kita
mengobrol dengan seseorang melalui telepon genggam, kita sedang berdiri di
pinggir jalan dan kita terganggu dengan suara berisik dari kendaraan yang
berlalu lalang di depan kita.
2. Saat seorang
dosen mengajar dikelas sedang menjelaskan suatu materi (pesan yang disampaikan)
kepada mahasiswa dalam proses pembelajaran tersebut terdapat sumber gangguan
misalnya adalah kelas sangat ribut, banyak mahasiswa yang jalan-jalan atau
pindah-pindah tempat duduk sehingga kelas menjadi tidak kondusif saat mengajar.
3. Suara hujan dan
petir diluar ruangan, akan mengganggu kelangsungan komunikasi di dalam ruangan.
Menurut Shannon dan Weaver, gangguan ini selalu ada dalam
saluran bersama pesan tersebut yang diterima oleh penerima. Dengan adanya
sumber gangguan (noise source) ini banyak kemungkinan dapat terjadi. Bisa saja
pesan (message) yang disampaikan oleh sumber informasi (info source) tidak sampai
ke tujuan (destination), bisa juga si penerima salah mengartikan pesan, atau
dapat pula pesan justru diterima orang lain.
8. Bruce
Westley dan Malcolm MacLean
Tahun 1957, Bruce Westley dan Malcolm MacLean merumuskan
suatu model yang mencakup komunikasi antarpribadi dan komunikasi massa, dan
memasukkan umpan balik sebagai bagian integral dari proses kumunikasi. Model
Westley dan MacLean ini dipengaruhi oleh model Newcomb, model Lasswell dan
model Sannon dengan Weaver. Mereka menambahkan jumlah peristiwa, gagasan, objek
dan orang yang tidak terbatas, yang kesemuanya merupakan “objek orientasi”
Menurut kedua pakar ini, perbedaan dalam umpan balik inilah
yang membedakan komunikasi antarpribadi dengan komunikasi massa. Umpan balik
dari penerima bersifat segera dalam komunikasi antarpribadi, sementra dalam
komunikasi massa bersifat minimal dan atau tertunda. Sumber dalam komunikasi
antarpribadi lebih beruntung daripada dalam komunikasi massa. Dalam arti bahwa
dalam komunikasi antar pribadi sumber dapat langsung memanfaatkan umpan balik
dari penerima untuk mengetahui apakah pesannya mencapai sasaran dan sesuai
dengan tujuan komunikasinya atau tidak. Dalam komunikasi massa, sumber,
misalnya penceramah agama, calon presiden yang berdebat dalam rangka kampanye
politik, atau pemasang iklan, yang disiarkan televisi, tidak dapat secara
langsung mengetahui bagaimana penerimaan pesannya oleh khalayak pemirsa. Umpan
balik dapat saja diterima pengirim pesan, namun mungkin beberapa hari atau
beberapa minggu kemudian.
Dalam model Westley Maclean ini terdapat lima unsur, yaitu:
objek orientasi, pesan, sumber, penerima, dan umpan balik.
Model Westley dan Maclen mencakup beberapa konsep penting:
umpan balik, perbedaan dan kemiripan komunikasi antarpribadi dengan komunikasi
massa, dan pemimpin pendapat yang penting sebagai unsur tambahan dalam
komunikai massa. Model ini juga membedakan yang bertujuan (purposif) dengan
pesan yang tidak bertujuan (nonpurposif). Pesan yang bertujuan adalah pesan
yang dikirimkan sumber untuk mengubah citra penerima mengenai sesuatu dalam
lingkungan. Pesan yang nonpurposif adalah pesan yang dikirimkan sumber kepada
penerima secara langsung atau melalui sesuatu namun tidak dimaksudkan untuk
mempengaruhi penerima.
9. Paulus
Felix Lazarsfeld
Paulus Felix Lazarsfeld lahir pada tanggal 13 Februari 1901
dan meninggal pada tanggal 30 Agustus 1976 adalah salah satu tokoh utama
sosiologi di Amerika abad ke-20 . Pendiri Universitas Columbia 's Biro
Penelitian Sosial Terapan, ia diberikan pengaruh yang besar atas teknik dan
organisasi penelitian sosial . "Hal ini tidak begitu banyak bahwa ia
adalah seorang sosiolog Amerika," kata salah satu rekan tentang dia setelah
kematiannya, "seperti yang ia menentukan apa yang akan sosiologi Amerika
hadapi."
Pengaruh Lazarsfeld melakukan langkah besar dalam survei
statistik analisis, metode panel, analisis struktur laten, dan analisis
kontekstual. Ia juga dianggap sebagai pendiri sosiologi matematika. Banyak
ide-idenya telah begitu berpengaruh untuk sekarang dianggap jelas. Ia juga
mencatat untuk mengembangkan langkah arus komunikasi dua model.
Hal yang ditemukan Lazarsfeld bahwa terdapat banyak hal yang
terjadi saat media massa menyampaikan pesannya. Cara kerja media massa dalam
mempengaruhi opini masyarakat terjadi dalam dua tahap. Disebut dua tahap karena
model komunikasi ini dimulai dengan tahap pertama sebagai proses komunikasi
massa, yaitu sumbernya adalah komunikator kepada pemuka pendapat. Kedua sebagai
proses komunikasi antarpersonal, yaitu dimulai dari pemuka pendapat kepada
pengikut-pengikutnya. Proses tersebut bisa digambarkan seperti bagan di bawah
ini:
Media Massa ---> Pesan-pesan ---> Opinion Leaders
---> Followers (Mass Audience)
Pada masa selanjutnya, teori ini memperlihatkan
bahwa pengaruh media itu kecil, ada variabel lain yang lebih bisa mendominasi
dalam mempengaruhi masing-masing penonton.
Karya-karya Paul F. Lazarsfeld
1. Radio and
the Printed Page: an Introduction to the Study of Radio and Its Role in the
Communication of Ideas (1940)
2. Remarks
on Administrative and Critical Communication Research dalamStudies in
Philosophy and Social Science 9 (1941)
3. Mathematical
Thinking in the Social Science (1954)
10. Aristoteles
Aristoteles (bahasa Yunani: ‘Aριστοτέλης Aristotélēs), (384
SM – 322 SM) adalah seorang filsuf Yunani, murid dari Plato dan guru dari
Alexander yang Agung. Ia menulis tentang berbagai subyek yang berbeda, termasuk
fisika, metafisika, puisi, logika, retorika, politik, pemerintahan, etnis,
biologi dan zoologi. Bersama dengan Socrates dan Plato, ia dianggap menjadi
seorang di antara tiga orang filsuf yang paling berpengaruh di pemikiran Barat.
Model komunikasi yang digunakan oleh Aristoteles pada dasarnya
adalah model komunikasi paling klasik, model ini disebut model retoris
(rhetorical model). Inti dari komunikasi ini adalah persuasi, yaitu komunikasi
yang terjadi ketika seorang pembicara menyampaikan pembicaraannya kepada
khalayak dalam mengubah sikap mereka. Ilmu retorika pada awalnya dikembangkan
di Yunani berkaitan dengan ilmu tentang seni berbicara (Techne Rhetorike).
Dalam bukunya yang berbicara mengenai Rhetorica, Aristoteles
berusaha mengkaji mengenai ilmu komunikasi itu sendiri dan merumuskannya
kedalam model komunikasi verbal. Model komunikasi verbal dari Aristoteles ini
merupakan model komunikasi pertama dalam
ilmu komunikasi. Ia juga menuliskan bahwa suatu komunikasi akan berjalan
apabila ada 3 unsur utama komunikasi yaitu pembicara (speaker), pesan
(message), dan pendengar. Aristoteles memfokuskan komunikasi pada komunikasi
retoris atau yang lebih di kenal saat ini dengan komunikasi publik (public
speaking) atau pidato, sebab pada masa itu seni berpidato terutama persuasi
merupakan keterampilan penting yang dibutuhkan pada bidang hukum seperti
pengadilan, dan teori retorika berpusat pada pemikiran mengenai retorika
(mempersuasif).
Perlu diingat bahwa model komunikasi ini semakin lama
semakin berkembang, tapi selau akan ada tiga aspek yang selalu sama dari masa
ke masa, yaitu : sumber pengirim pesan, pesan yang dikirimkan, dan penerima
pesan.
DIAGRAM MODEL KOMUNIKASI ARISTOTELES
Tidak ada komentar:
Posting Komentar